TANTANGAN DAKWAH MUSLIMAH DI ERA PARTISIPASI PENUH PEREMPUAN
ARUS PARTISIPASI PENUH
MEMBUAT PEREMPUAN ASIA MENJADI MESIN EKONOMI PENCEGAH KEBANGKRUTAN BARAT
Oleh : Fika M. Komara[i]
PENDAHULUAN
Entah kenapa semakin banyak pihak yang mulai menyadari pentingnya peran perempuan pada satu dekade terakhir. Dunia seolah baru menyadari peran penting perempuan secara global dalam membangun dunia. Sebenarnya mungkin jika perjuangan perempuan disuarakan oleh kalangan feminis, NGO gender ataupun UN Women, itu hal biasa bukanlah hal baru. Namun saat ini pengakuan dan berbagai pernyataan politik dari tokoh-tokoh dunia yang notabene tidak pernah bicara soal perempuan justru semakin nyaring terdengar, seolah menyuarakan kepentingan perempuan.
Sebutlah Obama, dalam Forum on Women and the Economy, awal April 2012 lalu mengatakan bahwa perempuan bukanlah sejumlah blok monolitik atau "kelompok kepentingan". Ia menandaskan bahwa tantangan yang dihadapi perempuan mampu mempengaruhi semua orang dan semua golongan. Senada dengan presidennya, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton semakin menajamkan pandangannya tentang vitalnya peran perempuan, ia bahkan menandaskan sekarang ini adalah abad partisipasi penuh (full participation age) bagi kaum perempuan.
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, dalam pernyataannya bulan Juli ini bahkan menginginkan agar negara-negara di dunia semakin banyak menginvestasikan anggaran mereka untuk memberdayakan kaum perempuan yang dinilai juga akan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat seluruhnya, ia mengatakan persamaan gender merupakan hal yang sangat vital yang diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di suatu negara. Begitupun penyataan dari Komisaris Tinggi PBB Urusan HAM yang mendesak pemerintah-pemerintah berbuat lebih banyak. Ia mengatakan, kegagalan mengkapitalisasi potensi perempuan merupakan masalah global saat ini.
Apa sebenarnya yang melatarbelakangi fenomena baru ini? Apakah karena tokoh-tokoh dunia itu tiba-tiba tercerahkan oleh pemikiran feminisme? Ataukah ada latar belakang tertentu yang menjadikan isu perempuan begitu penting bagi mereka? Menarik dan perlu untuk kita kaji dan telusuri.
MENYINGKAP KEPENTINGAN BARAT DALAM ISU PEREMPUAN
Berangkat dari analisis Foreign Policy edisi Mei lalu bahwa sekarang adalah era perubahan